Rabu, 11 Maret 2009

Bagaimana Jadi Penyiar yang Disukai?


Bagaimana Jadi Penyiar yang Disukai?Jul 2, '08 1:19 PM
for everyone
Pekerjaan sebagai penyiar sering dianggap sebagai pekerjaan sampingan dan karena pekerjaan itu pekerjaan yang mudah. Kebanyakan orang berpikir kalau mau jadi penyiar TV cukup asalkan wajahnya tampan/cantik, sedangkan kalau mau jadi penyiar radio asal bisa ngomong tanpa kehabisan ide pasti sukses.
Hasil Survey

Kalau kita menengok ke Amerika dan negara-negara maju lainnya, akan jelas sekali kelihatan bahwa penyiar-penyiar mereka bukanlah orang sembarangan. Kemanapun channel radio atau tv yang anda ikuti akan terlihat semacam kesamaan, seperti ada suatu standard kriteria tertentu yang dimiliki. Coba perhatikan bagaimana "gesture (sikap tubuh)" para penyiar TV disana, simak baik-baik bagaimana seorang penyiar radio melontarkan pertanyaan dalam wawancara atau mempresentasikan sebuah acara musik misalnya. Lalu bandingkan dengan para penyiar kita di Indonesia. Tentu anda akan merasakan bedanya. Walaupun anda mungkin tidak terlalu paham dengan bahasa para penyiar TV/Radio asing itu, sedangkan para penyiar radio/TV Indonesia sangat anda pahami bahasanya, tetapi pasti terasa ada yang kurang enak atau kalah enak di telinga kita atau di mata kita dibandingkan para penyiar asing tersebut. (Saya berbicara pada umumnya).

Sulit tentu saja menjelaskan bagaimana caranya menjadi penyiar yang disukai dalam satu artikel sesingkat ini. Biasanya saya membutuhkan waktu sedikitnya 60 jam untuk melatih seseorang dari nol hingga memiliki ilmu & teknik dasar yang benar untuk menjadi penyiar yang berhasil. Namun dalam artikel ini anda akan tahu 3 kunci paling mendasar agar menjadi penyiar yang disukai.

Namun sebelum sampai kesana, tahukah anda apa yang menjadikan seorang penyiar itu disukai oleh audience (khalayak/publik)? Menurut survey di Amerika Serikat, penyiar yang disukai apabila:

1. Mempunyai kepribadian yang mengesankan "humble (suka merendah)", tidak sok atau merasa lebih tinggi, dan harus berjiwa besar.
2. Selalu "segar (fresh)" dalam membawakan acara atau menyampaikan berita dan "menyenangkan" dalam setiap performance-nya. (Catatan: Menyenangkan bukan berarti harus selalu melawak).
3. Setiap apapun yang disampaikannya selalu sangat berarti bagi pendengar/penontonnya.
4. Mampu mengendalikan situasi agar tetap dalam jalur acara, sementara tetap menghargai tamu, penonton atau pendengar.

Tidak ada komentar: